Puisi Alam

BENCANA GEMPA BUMI DAN GUNUNG MERAPI

Mereka tak menduga
mala petaka menimpa
meratap pedih
kehilangan segala yang mereka punya
jiwa
keluarga
kerja
sanak-keluarga
harta benda? pabila ada
seorang perempuan lari, tak sempat membawa yang ia miliki
kecuali dalam pelukan gendongan
seorang anak satu-satunya, bagai biji-mata ibu-bapak

Kini tlah terjadi
apa yang dipikiri
penyembuhan diri
penguatan hati
pikir dulu hari ini

Harapan
'tuk Penguasa Negara
bantuan dari beberapa negara yang tiba
terima dengan tangan terbuka
bijak - tepat - cepat pelaksanaan mulia
tak pandang bulu
tak pandang suku
tuk kepentingan mereka yang sedang pilu
bagai diiris dengan sembilu

Pabila mereka pulang ke kampung halaman
anak-anak bisa bermain riang
dengan harapan
ada tempat berteduh
'tuk hidup
kerja mereka butuh

Semoga
Semua keluarga yang tertimpa musibah
cepat sembuh
jasmani - rohani
tabahkan hati 
naluri anak ibu Pertiwi.


pohon dan laut
Post by sanggabuana on Jul 20, 2005, 11:29am

dipepohonan
burung-burung belajar berbicara
dengan lidah kecilnya,
tapi aku tak mengerti,
dilaut
ikan-ikan belajar terbang
dengan sayap yang keperak-perakan,
tapi aku tak mengerti.
karena aku hanyalah hutan kecil yang
tak tahu kenapa ditanam dialam untuk
dimusnahkan.




[18 Apr 2010 | 
Kami bisa memberitahumu
Banyak airmata yang tertumpah
Dari bukit ke lembah
Kami bisa berkisah
Banyak perasaan terhanyut
Dari hulu ke hilir
Kami bisa membisik
Rahasia rahasia
Dari sungai ke laut

[7 Feb 2010 | No Comment | 1.790 views]
Ia yang hadir selepas hujan
Hapuskan air mata
Membentang jauh tak terhingga
Lihat masa depan nun jauh di sana
Aku telah menyusuri
Ke tujuh jalan pelangi
Namun masih juga mencari
Hingga akhirnya kusadari
Telah kutemui
Bukan emas maupun harta
Sisihkan kabut yang menghalangi
Karena tiada hujan yang abadi

dikutip dari : berbagai blog yang saya temukan.

Komentar

Postingan Populer